Pompa Pendingin Pembangkit Nuklir Chernobyle

Pompa pendingin utama memiliki kapasitas masing-masing sekitar 8000 m 3 air dalam satu jam pompa. Daya poros pengenalnya sekitar 4,3 MW untuk setiap pompa. Kekuatan ini disediakan oleh motor listrik di atas pompa. Ini memiliki daya masukan 5,6 MW masing-masing. Motor tersebut adalah motor AC tiga fase yang dijalankan pada jalur 6 kV. Ro- mereka Kecepatan tation cukup rendah, hanya 1000 putaran per menit, sedangkan sebagian besar tenaga digunakan pada torsi untuk menangani tekanan tinggi. Poros motor dilengkapi dengan fly- roda untuk memberikan inersia rotasi untuk sementara bahkan ketika listrik hilang. Jatuh tempo ke inersia masif kombinasi, mempercepat pompa hingga putaran penuh butuh waktu 16 detik, sementara perlambatan membutuhkan waktu 2 – 5 menit. Pompa digunakan untuk membuat tekanan sekitar 1.962 MPa ke pipa saluran keluar dengan diameter dalam 206 mm. Segel pompa dapat menahan tekanan hingga 9,81 MPa. Tekanan berlebih menyebabkan kebocoran. Sebuah pompa tunggal berukuran tinggi 9,85 m, panjang 3,07 m dan 2,75 m dengan lebar. (Almenas dkk. 2010).
Setiap detik, 111 kg air pendingin diarahkan ke pemurnian dan pendinginan sistem dari sirkuit pendingin utama. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menyaring mineral rosif, garam dan partikel radioaktif dari pendingin, sementara pada saat yang sama waktu mendinginkannya dan memasoknya ke pompa tambahan dan penyimpanan air de-mineralisasi- tangki usia. Ketika air pertama kali memasuki sistem dari header tekanan, itu adalah didinginkan terlebih dahulu dalam regenerator sampai sekitar 341 K menggunakan cairan pendingin yang dimurnikan kembali mengalir untuk menyerap panas. Setelah itu air yang masuk didinginkan kembali dengan bahan tambahan. tional cooler, kali ini menjadi sekitar 323 K sebelum mengalir melalui filter. Fil pertama adalah silinder logam dengan unggun filtrasi perlit yang digunakan untuk menyaring mekanis partikel dan kemungkinan bocor dalam pelumas. Ada empat silinder yang tersedia, tetapi hanya satu yang digunakan pada satu waktu. Tahap penyaringan kedua dilakukan penukar ion menggunakan kation dan anion. Ini mengikat berpotensi korosif ion ke bahan penukar alih-alih membiarkannya mengikat bahan di dalam sirkuit pendingin menyebabkan korosi. Penukar ion diikuti oleh yang selanjutnya filter mekanis. (Almenas dkk. 2010.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *