Potensi Gasifikasi Batu Bara Bawah Tanah di Indonesia

Pemerintahan yang terus-terus terus menerus mensosialisasikan program pertumbuhan hilirisasi Batubara. Indonesia memiliki potensi gasifikasi batubara dibawah permukaan tanah (Underground Coal Gasification / UCG) juga terdapat gasifikasi batu bara diatas permukaan. Salah satunya Batu bara yang digasifikasi menjadi metanol atau dimetil eter. Kementrian ESDM Hermansyah mengungkapkan pada peraturan Pemerintahan No.79 tahun 2014, UCG masuk kedalam kategori energi terbarukan. Penjelasan tentang UCG itu sendiri adalah peroses pengubahan batubara menjadi syngas (sintesis gas). Syngas dapat digunakan sebagai bahan baku kimia dan untuk membangkitkan listrik.

Indonesia dengan Australia memiliki campuran energi yang sama, sehingga kontribusi energiukan diharapkan naik. Dalam peran UCG itu sendiri dapat digunakan untuk mengurangi volume batu bara yang dimanfaatkan dalam pembangkit listrik. UCG pada emisi gas rumah kaca sangat kecil sekitar 28% dibandingkn dengan pembangkit listrik lainnya. UCG juga dapat menghasilkan syngas yang digunakan untuk substitusi gas alam yang semakin hari semakin turun. Batu bara yang sesuai dan efisiensi gasififikasi UCG sebesar 50% dan nilai kalori batubara sebesar 4.000 kkal / kg.